Ka’bah adalah Baitullah yang mulia. Merupakan sebuah bangunan yang agung dan mulia menurut umat Islam. Mempunyai kedudukan besar dan sejarah yang mulia. Nabi Ibrahim yang memiliki gelar “Khalilullah” membangun Ka’bah bersama putranya Ismail alaihimassalam. Ka’bah adalah rumah Allah yang pertama di muka bumi yang dibangun untuk tempat beribadah kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”
Ka’bah adalah kiblat semua umat Islam dimuka bumi, sekaligus jantung hati mereka. Thawaf dalam rangka beribadah hanya dilakukan di sekeliling Ka’bah.
Ka’bah memiliki sejumlah simbol yang dapat dilihat oleh orang yang melakukan thawaf, yaitu:
Al-Hathim (Hijr Ismail)
Merupakan sebuah tempat terbuka yang berbentuk setengah lingkaran, terdapat di samping Ka’bah. Sebagian darinya adalah bagian dari Ka’bah, sehingga jika melakukan shalat di situ sama dengan shalat di dalam Ka’bah.
Pintu Ka’bah
Pintu Ka’bah berada pada bagian timur Ka’bah. Saat ini terbuat dari emas murni. Lokasinya sekitar 222 cm dari atas permukaan tanah.
Al-Multazam
Merupakan dinding Ka’bah pada bagian timur, atau bagian darinya. Terletak di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah.
Pengertian dari Multazam adalah: Orang yang berdoa dengan meletakkan dada, wajah, lengan dan dua telapak tangan ke dinding ini, kemudian dia berdoa kepada Allah Ta’ala dengan doa-doa yang mudah untuk dia sampaikan. Namun, hal tersebut sulit dilakukan dalam beberapa musim atau di waktu yang padat.
Al-Mizab
Merupakan bagian yang terpasan pada atap Ka’bah untuk menyalurkan air. Dari tempat tersebut air turun ke Hijr Ismail.
Asy-Syadzarwaan
Merupakan bangunan pelengkap Ka’bah. Mengelilinginya tak ubahnya kain sarung. Bukan merupakan bagian dari Ka’bah. Namun dibangun dengan tujuan untuk menguatkan bangunan Ka’bah dan melindunginya dari banjir. Terlindungi selama bertahun-tahun. Untuk masa sekarang ini ia dibungkus dengan marmer berwarna putih.
Hajar Aswad
Hajar Aswad termasuk batu yang asalnya dari surga, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Merupakan sebuah tanda untuk permulaan sekaligus akhir thawaf. Nabi Shallallahu alaihi wasallam mengembalikan Hajar Aswad ke tempatnya, pada waktu kaum Qurays berselisih pendapat tentang siapa yang paling berhak untuk mengembalikan Hajar Aswad ke tempatnya. Hal tersebut terjadi setelah mereka selesai membangun ulang Ka’bah karena sebagian bangunannya rusak akibat hujan.
Rukun Yamani
Rukun Yamani adalah salah satu dari empat rukun Ka’bah yang mulia. Dinamakan dengan “Yamani” karena terletak dari arah Yaman. Rukun Yamani dan Hajar Aswad juga dinamakan “Dua Rukun Yamani”.